Rabu, 16 Desember 2015

KEINDAHAN PULAU PARI


    
 Apa yang terlintas dalam benak anda ketika mendengar kata ”keindahan?”.  Memang satu kata yang sederhana tetapi dapat menggambarkan banyak makna, suasana, ketenangan, yang sejenak dapat memanjakan pikiran anda

Pemandangan pantai berpasir putih, air laut yang jernih, hembusan angin laut, dan gemuruh para ombak seakan memanjakan para wisatawan yang datang. Udara yang segar membuat para pengunjung menikmati kesejukan yang memikat hati dan memberi ketenangan meskipun terletak di sudut pedalaman keramaian kota.

Meski terletak disudut pedalaman kota, wisata yang mampu ditempuh dengan menggunakan kapal cepat ini hanya memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan harga Rp. 35.000,- per penyeberangan dari Pelabuhan Kali Adem di Muara Angke, Jakarta Utara sampai menuju Pulau Pari.

Perjalanan yang cukup melelahkan para wisatawan untuk sampai di pulau ini terbayar dengan adanya fasilitas-fasilitas yang mampu memanjakan para pengunjung untuk sejenak menghirup udara segar dari keramaian kota Jakarta .

Pulau Pari adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, dengan pantainya yang berpasir putih dan berair bening kehijauan, menjadi salah satu objek wisata di kepulauan itu.

Pulau pari objek wisata yang mampu memanjakan mata para wisatawan asing dan wisatawan lokal dengan pesona keindahannya, pulau pari terdapat dua pulau yaitu pulau pari dan pulau lancang kelurahannya terdapat dipulau pari dan kantornya terdapat di pulau lancang, pulau parilah yang memikat hati para wisatawan untuk memanjakan mata mereka.

 Namun sebelum menjadi salah satu objek wisata yang unggul, Pulau Pari dulunya hanya  hutan ilalang yang kotor, dan tidak terawat . Mayoritas penduduk di sana pun bekerja hanya sebagai petani rumput laut.

 Seperti  yang dialami oleh Suaibah. Sebelum berprofesi sebagai penjual telur gulung selama tiga belas tahun, mata pencaharian suaibah adalah petani rumput laut. Namun karena dampak limbah yang mengotori laut sehingga memusnahkan semua rumput laut. Sebagian dari masyarakat pun beralih profesi.

“Aku ingin membuka mata mereka,memberi contoh walaupun aku orang bodoh tapi bisa membuat semua orang menikmati hasil kerja kerasku. Aku sebagai pejuang ekonomi di Pulau Pari, aku tidak punya apa – apa, cukup untuk makan sudah bersyukur. Yang penting kerja samanya. Kalau mereka mau membantu, terimakasih.”

Melihat potensi yang dimiliki oleh Pulau Pari, masyarakat setempat mulai melakukan gerakan untuk menjadikan Pulau Pari sebagai objek wisata. Bermodal dengan usaha dan kerja keras selama dua tahun, Pulau Pari akhirnya resmi sebagai tempat wisata dan dikelola baik oleh masyarakat swadaya.

Berkat  jasa para nelayan budidaya rumput laut dan ikan inilah, Pulau Pari mampu dimanfaatkan untuk dijadikan tempat wisata yang memiliki daya tarik. Wisata Pulau Pari ini menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat Pulau Pari.

Menikmati keindahan panorama Pulau Pari tidak membuat pulau ini sepi pengunjung. “Setiap hari Sabtu dan Minggu yang datang bisa 1000 sampai dengan 2000 pengunjung”,  ujar Nurhayat,
petugas Pulau Pari. Selain pesona keindahan yang mampu menghipnotis para pengunjungnya

Fasilitas saung-saung yang menjadi salah satu pesona Pulau Pari  juga dibangun oleh penduduk setempat namun sayang kepemilikan tanahnya masih dimiliki oleh orang bumi raya ,selain adanya fasilitas saung, Pulau Pari juga menyediakan kegiatan yang sangat berguna untuk lingkungan yaitu menanam mangrove.

Wisatawan bisa menanam Mangrove dengan membeli bibit yang dijual seharga Rp 1.000 – Rp 3.000. Bibit Mangrove yang sudah bisa ditanam di pantai adalah yang usianya 3 bulan.
Pentingnya menanam Mangrove guna penahan abrasi di pantai serta menjadi pelindung bagi para ikan, sekaligus mengajak dan meningkatkan kepedulian wisatawan terhadap lingkungan.

 Salah satunya seperti wisata keliling perkampungan menggunakan sepeda yang telah disediakan, lalu lanjut dengan aktivitas water sport  melihat indahnya pemandangan karang di bawah laut, bermain banana boat, menanam mangrove, menikmati kesegaran es kelapa muda, bermain voli di tepi pantai dan lain-lain.

Selain pemandangan pantai berpasir putih dan air yang jernih, pengunjung Pulau Pari ditawari paket keliling perkampungan dengan sepeda, menyelam di perairan dangkal serta menjelajah perairan tepi dengan sampan atau kapal cepat. Seluruh paket wisata disediakan oleh masyarakat sebagai pelayanan jasa, mulai dari jasa penyewaan alat, pemandu, dan penginapan.

Wisatawan lokal maupun luar saling berebut mengincar Pulau Pari untuk menjadi target objek wisata yang mampu memberikan pesona. Ribuan alasan membuat mereka penasaran sehingga tak sabar ingin segera mengunjungi Pulau Pari.

Panorama alam yang dimiliki oleh Pulau Pari tak perlu diragukan lagi. Tidak hanya keindahan pemandangannya yang memukau, namun para pengunjung juga dapat menikmati hangatnya sunrise untuk mengawali pagi yang cerah.

Tak hanya sunrise yang mampu mengawali pagi yang cerah, para pengunjung Pulau Pari juga bisa menikmati hembusan gelombang, pantai berpasir putih dan sejenak menatap keindahan sunset untuk mengakhiri hari yang cerah.




Tiga obyek yang menjadi trendsetter di Pulau Pari adalah Pantai Perawan, Dermaga Bukit Matahari, dan Pantai Pasir Kresek. Ketiganya dikelola secara swadaya oleh masyarakat, pendapatan dari usaha pariwisata dikelola untuk pengembangan fasilitas wisata, kebersihan dan perawatan, serta pembiayaan kegiatan sosial masyarakat.

Obyek wisata yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah ini mampu dibuktikan oleh para pejuang Pulau Pari ,bahwa wisata Pulau Pari mampu menjadi pesona para pengunjungnya dan menjadi salah satu obyek wisata yang banyak di minati.

Wisata pulau pari dibuka akhir tahun 2010, pemerintah hanya memberikan bantuan untuk pengembangan pulau pari  sebesar Rp75jt namun biaya tersebut hanya cukup untuk membuat saung dan gerobak sampah. Kedua kalinya bantuan dari pemerintah turun sebesar Rp100jt namun pihak kami tidak menerima sepersenpun." ujar salbi.

Salbi sendiri adalah pengelola sekaligus pembuka Pantai Pasir Perawan. Bersama dengan para pejuang pulau pari, Salbi berupaya menjadikan Pantai Pasir Perawan yang sebelumnya adalah hutan menjadi sebuah objek wisata hingga terpilih sebagai trendsetter dari Pulau Pari.

Semakin banyaknya para pengunjung yang mengunjungi Pulau Pari semakin banyaknya masyarakat indonesia yang tahu SDA di indonesia dan bukan hanya warga indonesia sajah yang mengakuinya tetapi masyarakat luar pun mengakui dengan keindahan wisata diindonesia.”ujar salah satu dosen management

Pulau Pari yang tak pernah sepi pengunjung ini membuat para pengunjung berlomba-lomba untuk ikut berdagang di Pulau Pari. Tak heran banyak para pedagang yang mengeluh, “Dulu hanya penduduk Pulau Pari yang bisa berdagang, tetapi sekarang karena banyaknya pengunjung dari luar juga jadi bisa berdagang di Pulau Pari.” ujar Aceng penjual es keliling.
Pulau Pari  merupakan asset menakjubkan yang dikelola masyarakat, meskipun sampai saat ini pemerintah belum memperhatikan mereka, tetapi dengan usaha yang gigih dan kecintaannya terhadap alam mereka tetap memberikan jasa mereka dengan sepenuh hati.