Apa yang terlintas dalam benak anda ketika
mendengar kata ”keindahan?”. Memang satu
kata yang sederhana tetapi dapat menggambarkan banyak makna, suasana,
ketenangan, yang sejenak dapat memanjakan pikiran anda
Pemandangan pantai
berpasir putih, air laut yang jernih, hembusan angin laut, dan gemuruh para
ombak seakan memanjakan para wisatawan yang datang. Udara yang segar membuat
para pengunjung menikmati kesejukan yang memikat hati dan memberi ketenangan
meskipun terletak di sudut pedalaman keramaian kota.
Meski terletak disudut
pedalaman kota, wisata yang mampu ditempuh dengan menggunakan kapal cepat ini
hanya memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan harga Rp. 35.000,- per penyeberangan
dari Pelabuhan Kali Adem di Muara Angke, Jakarta Utara sampai menuju Pulau
Pari.
Perjalanan yang cukup
melelahkan para wisatawan untuk sampai di pulau ini terbayar dengan adanya
fasilitas-fasilitas yang mampu memanjakan para pengunjung untuk sejenak
menghirup udara segar dari keramaian kota Jakarta .
Pulau Pari adalah salah
satu kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan
Seribu, Jakarta, dengan pantainya yang berpasir putih dan berair bening
kehijauan, menjadi salah satu objek wisata di kepulauan itu.
Pulau pari objek wisata
yang mampu memanjakan mata para wisatawan asing dan wisatawan lokal dengan
pesona keindahannya, pulau pari terdapat dua pulau yaitu pulau pari dan pulau
lancang kelurahannya terdapat dipulau pari dan kantornya terdapat di pulau
lancang, pulau parilah yang memikat hati para wisatawan untuk memanjakan mata
mereka.
Namun sebelum
menjadi salah satu objek wisata yang unggul, Pulau Pari dulunya hanya hutan ilalang yang kotor, dan tidak terawat .
Mayoritas penduduk di sana pun bekerja hanya sebagai petani rumput laut.
Seperti yang dialami oleh Suaibah. Sebelum berprofesi
sebagai penjual telur gulung selama tiga belas tahun, mata pencaharian suaibah
adalah petani rumput laut. Namun karena dampak limbah yang mengotori laut sehingga
memusnahkan semua rumput laut. Sebagian dari masyarakat pun beralih profesi.
“Aku ingin membuka mata
mereka,memberi contoh walaupun aku orang bodoh tapi bisa membuat semua orang menikmati
hasil kerja kerasku. Aku sebagai pejuang ekonomi di Pulau Pari, aku tidak
punya apa – apa, cukup untuk makan sudah bersyukur. Yang penting kerja samanya.
Kalau mereka mau membantu, terimakasih.”
Melihat potensi yang
dimiliki oleh Pulau Pari, masyarakat setempat mulai melakukan gerakan untuk
menjadikan Pulau Pari sebagai objek wisata. Bermodal dengan usaha dan kerja
keras selama dua tahun, Pulau Pari akhirnya resmi sebagai tempat wisata dan
dikelola baik oleh masyarakat swadaya.
Berkat jasa para nelayan budidaya rumput laut dan
ikan inilah, Pulau Pari mampu dimanfaatkan untuk dijadikan tempat wisata yang
memiliki daya tarik. Wisata Pulau Pari ini menjadi salah satu sumber
perekonomian masyarakat Pulau Pari.
Menikmati keindahan
panorama Pulau Pari tidak membuat pulau ini sepi pengunjung. “Setiap hari Sabtu
dan Minggu yang datang bisa 1000 sampai dengan 2000 pengunjung”, ujar Nurhayat,
petugas Pulau Pari. Selain pesona keindahan yang mampu menghipnotis para pengunjungnya
petugas Pulau Pari. Selain pesona keindahan yang mampu menghipnotis para pengunjungnya
Fasilitas saung-saung
yang menjadi salah satu pesona Pulau Pari juga dibangun oleh penduduk setempat namun
sayang kepemilikan tanahnya masih dimiliki oleh orang bumi raya ,selain adanya
fasilitas saung, Pulau Pari juga menyediakan kegiatan yang sangat berguna untuk
lingkungan yaitu menanam mangrove.
Wisatawan bisa menanam
Mangrove dengan membeli bibit yang dijual seharga Rp 1.000 – Rp 3.000. Bibit
Mangrove yang sudah bisa ditanam di pantai adalah yang usianya 3 bulan.
Pentingnya menanam Mangrove guna penahan abrasi di pantai serta menjadi
pelindung bagi para ikan, sekaligus mengajak dan meningkatkan kepedulian
wisatawan terhadap lingkungan.
Salah satunya seperti wisata keliling
perkampungan menggunakan sepeda yang telah disediakan, lalu lanjut dengan
aktivitas water sport melihat indahnya pemandangan
karang di bawah laut, bermain banana
boat, menanam mangrove,
menikmati kesegaran es kelapa muda, bermain voli di tepi pantai dan lain-lain.
Selain pemandangan
pantai berpasir putih dan air yang jernih, pengunjung Pulau Pari ditawari paket
keliling perkampungan dengan sepeda, menyelam di perairan dangkal serta
menjelajah perairan tepi dengan sampan atau kapal cepat. Seluruh paket wisata
disediakan oleh masyarakat sebagai pelayanan jasa, mulai dari jasa penyewaan
alat, pemandu, dan penginapan.
Wisatawan lokal maupun
luar saling berebut mengincar Pulau Pari untuk menjadi target objek wisata yang
mampu memberikan pesona. Ribuan alasan membuat mereka penasaran sehingga tak
sabar ingin segera mengunjungi Pulau Pari.
Panorama alam
yang dimiliki oleh Pulau Pari tak perlu diragukan lagi. Tidak hanya keindahan
pemandangannya yang memukau, namun para pengunjung juga dapat menikmati
hangatnya sunrise untuk mengawali pagi yang cerah.
Tak hanya sunrise yang mampu mengawali pagi yang
cerah, para pengunjung Pulau Pari juga bisa menikmati hembusan gelombang,
pantai berpasir putih dan sejenak menatap keindahan sunset untuk mengakhiri hari yang cerah.
Tiga obyek yang menjadi trendsetter di Pulau Pari adalah Pantai
Perawan, Dermaga Bukit Matahari, dan Pantai Pasir Kresek. Ketiganya dikelola
secara swadaya oleh masyarakat, pendapatan dari usaha pariwisata dikelola untuk
pengembangan fasilitas wisata, kebersihan dan perawatan, serta pembiayaan
kegiatan sosial masyarakat.
Obyek wisata yang
kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah ini mampu dibuktikan oleh para
pejuang Pulau Pari ,bahwa wisata Pulau Pari mampu menjadi pesona para
pengunjungnya dan menjadi salah satu obyek wisata yang banyak di minati.
Wisata pulau pari
dibuka akhir tahun 2010, pemerintah hanya memberikan bantuan untuk pengembangan
pulau pari sebesar Rp75jt namun biaya
tersebut hanya cukup untuk membuat saung dan gerobak sampah. Kedua kalinya
bantuan dari pemerintah turun sebesar Rp100jt namun pihak kami tidak menerima
sepersenpun." ujar salbi.
Salbi sendiri
adalah pengelola sekaligus pembuka Pantai Pasir Perawan. Bersama dengan para
pejuang pulau pari, Salbi berupaya menjadikan Pantai Pasir Perawan yang
sebelumnya adalah hutan menjadi sebuah objek wisata hingga terpilih sebagai trendsetter dari Pulau Pari.
Semakin banyaknya para
pengunjung yang mengunjungi Pulau Pari semakin banyaknya masyarakat indonesia
yang tahu SDA di indonesia dan bukan
hanya warga indonesia sajah yang mengakuinya tetapi masyarakat luar pun
mengakui dengan keindahan wisata diindonesia.”ujar salah satu dosen management
Pulau Pari yang tak
pernah sepi pengunjung ini membuat para pengunjung berlomba-lomba untuk ikut
berdagang di Pulau Pari. Tak heran banyak para pedagang yang mengeluh, “Dulu
hanya penduduk Pulau Pari yang bisa berdagang, tetapi sekarang karena banyaknya
pengunjung dari luar juga jadi bisa berdagang di Pulau Pari.” ujar Aceng
penjual es keliling.
Pulau Pari merupakan asset
menakjubkan yang dikelola masyarakat, meskipun sampai saat ini pemerintah belum
memperhatikan mereka, tetapi dengan usaha yang gigih dan kecintaannya terhadap
alam mereka tetap memberikan jasa mereka dengan sepenuh hati.